Rabu, 26 Oktober 2011

Misi Jelang Natal: Kristenkan Muslim dengan Tipuan

Menjelang Natal tahun ini, umat Islam harus ekstra hati-hati, karena para penginjil Kristen mulai gentayangan menjala akidah umat Islam dengan cara-cara yang licik. Di Medan Marelan, para penginjil menjebak akidah umat dengan menyebarkan buku “Rahasia Doa-doa Yang Dikabulkan.”
Isi buku 120 halaman ini tidak jelas dan menyesatkan akidah umat Islam. Ustadz Syahrul, Ketua Ikatan Dakwah Indonesia Cabang Medan Marelan, mengatakan, jamaah pengajiannya di Medan Marelan membeli buku “Rahasia Doa-doa Yang Dikabulkan” di sebuah toko, karena mengira buku ini adalah bacaan umat Islam.
Di dalam buku ini, jelasnya, ternyata setelah halaman sampul ada disebutkan judul bukunya rahasia doa-doa yang dikabulkan, doa-doa pengikut Isa Al-Masih. Pada buku ini banyak mengutip ayat-ayat Al-Qur’an. “Jadi apa kaitannya surat-surat di dalam Al-Qur’an ada dalam buku rahasia doa-doa dikabulkan pengikut Isa Al Masih, anehnya lagi ada ayat kursi. Ini kan salah besar dan menyesatkan,” imbuhnya, Jumat (11/12).
Hal ini, paparnya, telah meresahkan umat muslim khususnya yang ada di Medan Marelan. Sebab, buku-buku yang menyesatkan terus beredar, bahkan sistem penjualannya berada di pasar dan dari rumah ke rumah. Tentunya, sistem inilah yang bisa dikhawatirkan merusak dari ajaran Islam yang ada. Karenanya, ia meminta aparat untuk menindak penulis dan penerbit buku tersebut.
“Kami berharap agar aparatur penegak hukum segera bertindak terhadap penulis dan penerbitnya,” pintanya.
Misi kristiani yang meresahan umat Islam di Medan Marelan itu juga mendapat sorotan tajam dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan. Salman Alfarisi, Ketua Dewan Syariah Daerah (DSD) DPD PKS Kota Medan, mendapat banyak laporan warga atas penyebaran buku Kristen berkedok Islam itu.
Salman merinci, buku ini sangat tidak jelas peruntukannya, sekilas seperti buku Islam, karena terdapat idiom-idiom Islam dan pengutipan ayat-ayat Al-Qur’an. Namun dengan pencantuman kalimat “Doa-doa Pengikut Isa Al-Masih” pada halaman depan, terkesan bahwa buku itu adalah bacaan Kristen.
“Bila ditujukan untuk umat Muslim, harusnya tidak ada isinya doa dari kitab lain (Bibel). Tapi seandainya buku ini diberikan kepada umat kristiani, mestinya tak ada kutipan ayat-ayat Al-Qur’an,” simpulnya.
Atas dasar itulah Salman menyebut buku tersebut sebagai buku penyesatan aqidah yang berdampak langsung pada hubungan Islam dan Kristen, bila peredaran buku tersebut dibiarkan. Untuk itu, pihaknya meminta aparat untuk melarang dan menarik buku ini dari peredaran, serta menindak tegas penulis dan penerbitnya. Kepada para ulama dan tokoh agama, Salman meminta agar buku ini diharamkan bagi umat muslim.
Beredar sejak lima tahun lalu di Aceh
Ternyata, penyebaran buku Doa Makbul di Medan itu bukan hal baru. Jauh sebelumnya, bulan Agustus 2005 tahun lalu, buku Kristenisasi berkedok Islam ini sudah menggegerkan sebagian warga Aceh. Aceh yang sudah ditimpa bencana tsunami dahsyat yang menewaskan seratus ribu jiwa lebih, harus ditambah lagi dengan bencana akidah melalui penyebaran buku “Rahasia Doa-doa Yang Dikabulkan.”
Menurut Heri Jauhari, relawan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang bertugas di Aceh sebulan setelah terjadinya gempa dan tsunami 26 Desember 2004, buku tipuan Kristen itu beredar luas dari tangan ke tangan kepada para korban bencana. Buku itu berasal dari NGO dan yayasan Kristen yang datang ke Nangroe Aceh Darussalam dengan kedok menyalurkan bantuan untuk masyarakat Aceh. Buku doa makbul buatan Kristen itu disebarkan bersamaan dengan pembagian obat gratis yang bertuliskan I Love Jesus.
Pernyataan itu diperkuat oleh data yang dimiliki Syahdan, seorang kader PKS di Desa Tungkop, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar. Sepengetahuannya, buku itu disebarkan oleh Yayasan Kreasi yang berkantor di Desa Limprok, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar.
Liciknya Kristenisasi Berkedok Islam
Buku berjudul “Rahasia Doa-doa Yang Dikabulkan” banyak meperdaya kaum awam. Tak sedikit umat Islam yang membeli buku ini karena mengira buku itu sebagai buku tuntunan ibadah islami.
Mereka terkecoh dan mengira buku ini sebagai bacaan Islam, karena tampilan buku ini penuh dengan idiom-idiom Islam.
Pada sampul depannya terdapat kaligrafi khat Arab “Ya robbi,” yang ditulis oleh Hanan El-Khouri. Pada halaman judul, disebutkan bahwa buku tersebut diterbitkan oleh Tunas Isai, setting dan layout dikerjakan oleh El-Quds Comp. Istilah-istilah Islam pun berjejal dalam buku setebal 120 halaman tersebut, misalnya: alhamdulillah, allohumma, ya robbi, Allah Ta’ala, dll.
Pengelabuan lainnya, Hanan menerjemahkan istilah teologi Kristen menjadi istilah-istilah Arab, misalnya: Yesus diterjemahkan menjadi Sayyidina Isa Al-Masih, Yesus juru selamat penebus dosa seluruh dunia diterjemahkan menjadi Mukhalishul-‘Alam, Injil Yohanes diterjemahkan jadi Bisyarah Yahya, dll.
Umat Islam awam semakin percaya buku itu sebagai bacaan Islam, karena dalam buku tersebut banyak dikutip ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain: Al-Fatihah, An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Baqarah, Al-A’raf, As-Sajdah, Al-Mu’min, Ar-Ra’d, dll.
Perhatikan muqadimah buku tersebut: “Alhamdulillah, dengan mengucap syukur ke hadhirat Allah semata-mata, yang telah melimpahkan ni’mat dan karunia-Nya sehingga buku kecil berjudul Rahasia Doa-doa Yang Dikabulkan ini dapat terbit” (halaman iii). Luar biasa islami!
Berikutnya, pada bab I (hlm. 1-15) buku ini secara khusus memaparkan makna doa yang digali dari ayat-ayat Al-Qur’an, bahwa doa itu membuka komunikasi untuk mendekatkan diri (taqarrub) dan mengingat (dzikir) kepada Allah serta mengagumi kebesaran dan kekuasaan-Nya (hlm. 2).
Kemudian Hanan mengutip doa-doa Al-Qur’an lengkap dengan nas Arab, transeliterasi dan terjemahannya, antara lain: surat Al-Fatihah 1-7, surat Al-Alaq 1-5, surat Al-Falaq 1-5, surat Al-Ikhlas 1-4 dan surat An-Nas 1-6, surat Al-Baqarah 255 dan doa dalam hadits Shahih Bukhari. Hanan memuji doa-doa tersebut dengan kalimat yang sangat indah: “Dan lebih penting lagi, doa-doa tersebut sangat indah dan bermakna universal, sehingga bisa dijadikan teladan oleh semua orang” (hlm. 3). Sampai di sini pun belum nampak identitas kekristenan buku itu.
Tapi, sepandai-pandai meramu bahasa, tapi yang namanya doktrin ketuhanan tidak bisa ditutupi, karena kekafiran dan ketauhidan adalah dua hal yang jauh berbeda dan tak dapat dicampuraduk. Kekristenan buku Rahasia Doa-doa Yang Dikabulkan mulai nampak pada ujung bab I diakhiri dengan dua buah kaligrafi bertuliskan “Al-mahabbatu hiya takmiilun-naamuus” (Kasih adalah kegenapan hukum agama) yang diambil dari Bibel, surat Paulus kepada Jemaat di Roma pasal 13 ayat 10.
Kekristenan buku ini nampak terang pada Bab II berjudul “Rahasia Doa-doa yang Makbul dalam Injil” (hlm. 17–35). Pada halaman 33-4 ditulis sbb:
“Sebelum kita memanjatkan permohonan untuk kepentingan hidup kita, lebih dahulu wajiblah kita mengucap syukur kepada-Nya karena rahmat dan ni’mat-Nya. Dan yang lebih penting lagi, kita memohon pengampunan atas dosa-dosa kita melalui syafa’at Isa Al-Masih. Jadi, kalau kita berdoa dalam nama Sayyidina Isa Al-Masih, Kalimatullah Al-Hayat (Firman Allah yang Hidup), dia berkenan menjadi pengantara bagi kita, dan memberikan syafaat atas dosa-dosa kita di hadapan Allah Yang Maha Adil” (hlm. 33-34).
Itulah inti ajaran buku ini, yaitu menggiring pembaca secara perlahan agar mohon pengampunan dosa melalui Yesus Kristus, karena dialah satu-satunya pribadi yang dalam doktrin Kristen diyakini sebagai orang yang dapat menebus dosa manusia dengan darah kematiannya di tiang salib.
Dari sini, nampak jelas bahwa kutipan ayat-ayat Al-Qur’an dalam bab I itu dipuji-puji untuk diselewengkan sebagai alat pembenaran terhadap doktrin Kristen tentang dosa waris dan penebusan dosa. Itulah liciknya Kristenisasi. [taz/dna].
Disalin dari Voice of al-islam, Tanggal Akses 04 Agustus 2010, Pukul 8:20 Wita

1 komentar: