Senin, 23 Juli 2012

Meja Kerja Pria Ternyata Tempat Paling Kotor

TEMPO.CO, Jakarta -
Hati-hati dengan meja kerja Anda, terutama para pria.
Hasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa meja kerja para pria di kantor ternyata adalah tempat paling kotor dan menjadi sarang bagi jutaan bakteri.
“Kita tahu bahwa banyak bakteri di mana-mana, tetapi kita tidak sepenuhnya tahu jenisnya apa dan dari mana mereka berasal,” ujar peneliti Scott Kelly dari University of San Diego, seperti dikutip LiveScience.

“Kita menghabiskan banyak waktu di kantor dan kita hanya tahu sedikit mengenai mikroba yang hidup di sana.” Kelly dan rekan-rekannya menemukan bahwa jumlah bakteri yang banyak bersumber dari kulit manusia dan selaput lendir serta berton-ton bakteri dari tanaman dan tanah ketika para pekerja tiba di kantor. Para peneliti juga menemukan banyak sekali bakteri di pesawat telepon dan lengan kursi kerja. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal PLoS ONE yang terbit 30 Mei 2012.


Yang paling menarik dari hasil penelitian ini, para ilmuwan menemukan bahwa level bakteri ini bergantung pada jenis kelamin dari pekerja kantor. “Meja-meja kerja yang digunakan oleh pria cenderung mengandung lebih banyak sel bakteri,” kata Kelly.
Hal ini, menurut para peneliti, diduga karena dua hal. Pertama, pria umumnya bertubuh lebih besar daripada wanita sehingga permukaan mereka lebih banyak untuk ditumbuhi bakteri. Ujungnya, lebih banyak bakteri yang dihimpun di lingkungan mereka.
Alasan kedua kurang bagus. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pria memang lebih kotor ketimbang wanita. Mereka tidak mencuci tangan atau menyikat gigi terlalu sering. Hal ini bisa menjadi penyebab meja yang kotor di kantor, ungkap para ilmuwan itu. Penelitian ini sendiri dilakukan pada 2007, ketika para peneliti mengambil sampel bakteri dari berbagai kantor di New York, San Francisco, dan Tucson, Ariz.

Mereka mengetes tiga gedung per lokasi, sepuluh kantor di setiap gedung, sehingga total mendapatkan 450 sampel bakteri. Mereka mencatat bagian dari kantor yang diambil sampelnya (misalnya kursi, pasawat telepon, komputer, dan meja) dan jenis kelamin dari penghuni kantor tersebut.
Para peneliti kemudian mengambil lap untuk dua tes. Yang pertama untuk menumbuhkan bakteri di lap tersebut di dalam laboratorium (hanya beberapa jenis bakteri yang bisa tumbuh di dalam lab) untuk mendapat informasi mengenai level bakteri dari masing-masing sampel. Mereka juga menganalisis gen dari sampel-sampel itu untuk mengetes banyaknya jumlah bakteri (yang melibatkan bakteri-bakteri yang tidak bisa tumbuh di dalam lab demi mendapatkan gambaran keragaman jenis sampel). Selanjutnya semua sampel dianalisis dan para ilmuwan menemukan lebih dari 500 kelompok atau ‘genera’ bakteri di permukaan meja kantor. Kebanyakan bakteri itu berasal dari kulit manusia, rongga hidung, mulut, dan usus.
Contoh-contoh lain datang dari bakteri yang hidup di tanah atau debu. Para ilmuwan menemukan bahwa kursi-kursi dan pesawat telepon mengandung bakteri yang berlimpah, sementara desktop, keyboard, dan mouse agak bersih. “Permukaan ini agak lembap. Anda mendapatkan apa pun yang Anda peroleh di luar atau disimpan, atau apa pun yang ditiup oleh pintu dan jendela,” ujar Kelly.
“Ini tidak berbahaya. Anda membawa mereka bersama Anda.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar